Tuesday, June 28, 2016

Is It Wrong to be an Atheist in Indonesia?

Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara multi religion. Dengan 6 agama resmi yang diakui di negara ini dapat disimpulkan bahwa Indonesia merupakan negara beragama. Hal ini juga terlihat dari sila pertama Pancasila "Ketuhanan Yang Maha Esa" yang menggambarkan bahwa setiap warga negara Indonesia diharuskan untuk percaya terhadap keberadaan Tuhan. Lalu, bagaimana dengan orang Indonesia yang tidak percaya akan keberadaan Tuhan atau Atheis?

Dari beberapa sumber yang gua baca, Indonesia memiliki beberapa warga yang tidak percaya akan keberadaan Tuhan (walaupun jumlahnya sedikit). Mereka tergabung dalam sebuah kelompok Atheis yang ada di Indonesia.

Menurut hukum di Indonesia Pasal 156a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (tumben banget gua nyantumin sumber hukum) yang menyebutkan:
Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barangsiapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan:
a. yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia;
b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apa pun juga, yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Jadi, seorang Atheis dilarang menyebarkan kepercayaannya yang menganggap tidak adanya Tuhan kepada masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan beberapa waktu lalu seorang Atheis di salah satu daerah di Indonesia dipenjarakan hanya karena dia menyebarkan pemahamannya ke publik melalui sosial media. Amnesty International pun menyatakannya sebagai tahanan keyakinan. Istilah yang merujuk kepada seseorang yang dijatuhi hukuman (dipenjara) hanya karena keyakinannya yang berbeda dengan masyarakat umum.

Menurut gua hal itu seharusnya tidak perlu dilakukan, memenjarakan orang hanya karena keyakinannya berbeda dengan masyarakat umum. Tapi memang terkadang beberapa Atheis tidak sadar bahwa mereka telah menyebarkan kebencian kepada orang-orang (yang mayoritas) percaya terhadap Tuhan. Seperti yang terjadi tadi sore (sore ini banget). Sore-sore gua lagi nunggu buka puasa, tiba-tiba ngeliat yang beginian di Instagram,


Lalu gua komen kayak gini,


Menurut gua ini orang adalah atheis. Dia tidak percaya akan keberadaan Tuhan dan memandang sesuatu hanya berdasarkan logika. Gua gak menyalahkan dia mau atheis atau enggak karena itu kepercayaan dia. Itu kebebasan dia. Yang gua permasalahkan adalah dia menyerang keyakinan orang yang non-Atheis dengan pemikirannya. Mungkin inilah alasan kenapa atheis gak diterima di Indonesia. Sebenarnya tidak ada yang salah menjadi seorang Atheis, tetapi cara dia menyebar kebencian dengan pemikirannya lah yang membuat hal itu (Atheis) menjadi salah .

Mungkin gua saranin buat para Atheis kalau mau menjadi Atheis yang benar, lu harus ngikutin Zoro (gua yakin kalo lu penggemar One Piece, lu bakalan tahu siapa itu Zoro). Zoro merupakan salah satu karakter di Anime One Piece yang digambarkan sebagai seorang Atheis. Dia tidak percaya terhadap adanya Tuhan namun dia tidak menyangkal orang-orang yang percaya terhadap Tuhan. Jadi, keyakinannya dia pegang sendiri tanpa menyerang atau mencampuri keyakinan orang lain. Menurut gua, Zoro merupakan sosok yang tepat buat dicontoh bagi orang-orang (yang mengaku dirinya) Atheis.

Kepercayaan memang hal yang sangat sensitif bagi umat manusia. Manusia saling membunuh hanya karena masalah kepercayaan. Berapa banyak orang yang meninggal akibat perang di Timur Tengah hanya karena konflik yang digembor-gemborkan sebagai konflik kepercayaan (agama) padahal kenyataannya tidak? Seorang Atheis seharusnya belajar arti toleransi agar para Atheis di Indonesia bisa mendapatkan tempat sebagai makhluk yang bebas (freedom of believing).

So, is it wrong to be an Atheist in Indonesia? For me, It's Absolutely Not. It's your freedom! The thing making it wrong is the way you spread hatred through your thought and attack other's believes.


#AMMR

Saturday, June 25, 2016

Dilema Keberagaman "Apakah Harus Menjadi Sama?"

Gua berkemas. Seraya melompat dari bangku langsung berjalan menuju dosen yang sedang mengajar di depan. Gua mulai mengutarakan maksud gua bahwa gua mau pulang kampung (sebenarnya tujuan gua kota sih, bukan kampung). Dosen gua dengan wajah sangarnya mulai berkata "Itu pilihan kamu mau pulang atau tinggal disini mengikuti kelas! Baru tanggal segini kamu sudah pulang! Ini sebenarnya yang ingin saya sampaikan barusan. Kalian seharusnya lebih memilih kelas. Bahkan seharusnya sebagai mahasiswa, kalian tidak perlu pulang kampung!"

Gua mulai menelan ludah dan berkata dalam hati "Jiirr, gila banget kalo gua gak dibolehin pulang ne. Pesawat takeoff jam 4 lagi. Gua bisa telat dan gak jadi pulang kampung ne!" Dengan memasang muka bersahabat (smiling face), gua berusaha menjelaskan, namun beliau tetap membantah dengan dalil-dalil lain. Disatu sisi, akibat gua senyum-senyum menatap beliau, dia pun mulai senyum-senyum juga sambil bertitah. (kayaknya trik ini mungkin bisa berhasil pikir gua)

Gua perhatikan suara kelas mulai hening pertanda teman-teman di belakang gua pada tidur*. Eh, bukan deng, pada diam memperhatikan apa yang beliau katakan. "Yaudah, itu pilihan kamu mau pulang atau tinggal di kelas." Kalimat terakhir beliau yang gua dengar "Saya permisi yaa pak." Beliau mengangguk dengan senyuman terpaksa . Gua pun menyambar tangan beliau dan berusaha menciumnya (untuk memperlihatkan kalo gua hanyalah anak baik-baik yang juga butuh pulang kampung. hehe). Gua langsung berjalan lurus ke arah pintu dengan gerakan cepat dan orang-orang dikelas mulai berteriak "Oleh-olehnya yaa wan jangan lupa". Kata "oleh-oleh" pun mulai bertebaran di telinga gua. "Oleh-oleh!" "Oleh-oleh!" "Oleh-oleh!". Gua keluar dengan membanting pintu kelas dan merasa kalo hari itu gua bebas! 

Gua balik ke kosan buat persiapan. Selesai packing, gua pun berangkat dengan grabcar . Tiba di bandara, gua langsung mencari counter buat menaruh koper gua di bagasi (sebelumnya gua sudah check-in online). Selesai melakukan check-in offline di counter, gua pun langsung menunggu di ruang tunggu. Setelah agak lama menunggu, terlihat pesawat gua bakalan telat karena jam sudah menunjukkan pukul 15: 15 namun belom boarding juga, padahal di boarding pass tertulis waktu boarding adalah pukul 14:55. "Yaelah, dasar L*on Air! Kerjaannya telat mulu!" Pikir gua. 

Singkat cerita gua udah sampek di Kualanamu Medan. Gua pun mulai bergegas mengambil bagasi dan keluar mencari paradep taxi buat jalan ke siantar. Tidak sampai menunggu 10 menit, mobil kami pun langsung jalan. Di dalam mobil tersebut terdapat 8 manusia, dengan cuman seorang cewek di antara ke-delapan-nya itu. Mobil tersebut terasa sangat sesak karena dipenuhi pula dengan koper-koper kami didalamnya. Gua sampek sulit bergerak mencoba menemukan posisi yang nyaman.

Tiba-tiba manusia disamping gua bersuara "Dari mana tadi?" "Dari Jakarta pak". Sahut gua ketika menyadari kalo manusia disamping gua ini adalah seorang bapak-bapak. "Ooh, Jakartanya dimananya?" "Di Bintaro pak" "Ooh Bintaro. Sudah nikah yaa?" Jlepp, mendengar pertanyaan itu gua terkejut setengah mati. 'Tampang kayak gua dikira udah nikah? Apa yang salah dengan dunia ini?' Pikir gua. "Belom pak. Saya masih kuliah". "Kuliah dimana?" "...." Dan pembicaraan ngalur ngidul pun berlangsung selama beberapa waktu.

Gua perhatikan 3 orang di depan gua sedang berdikusi dengan menggunakan bahasa batak. Tiba-tiba bapak disebelah gua tadi ikut nyambung dan mulai mengeluarkan kemampuan bahasa bataknya. Gua (dan mungkin orang yang duduk di sisi pojok kursi gua) gak ngerti apa yang mereka bicarakan. Gua perhatikan sambil melihat pemandangan luar yang gelap ke depan. Tiba-tiba gua rasakan arah pembicaraan mulai mengarah ke perdebatan dengan 3 orang (yang duduk di depan) battle melawan 1 orang yang tepat duduk disamping gua. Kadang-kadang ketawa pecah akibat ada yang lucu dari perdebatan itu. Gua (gak tau kenapa) juga ikut cengengesan ngelihatnya padahal gua gak ngerti. 

Gua lihat perdebatan mereka makin kesini semakin ilmiah dan gua mulai sadar ternyata mereka sedang ngomongin tentang ajaran agama kristen dan teologi (gua tau dari kata-kata yang agak fimiliar dengan bahasa indonesia). Gua berpendapat bapak disamping ini adalah seorang kristen protestan yang liberal, Hal ini terlihat dari cara dia mengkritik sistem di gereja pentakosta (yang gua juga gak terlalu ngerti apa yang dia kritik) dan dengan sikapnya yang dianggap 3 orang didepan (gua pikir mereka adalah katolik) selalu menafsirkan injil sesuka hati dengan pemahamannya sendiri. 

Ketika terdesak, bapak disamping gua ngomong sambil terkadang ngelirik ke muka gua, seakan-akan mengisyaratkan gua untuk membantu ngebela dia. 'Kalo gua bisa ngomong bahasa batak mungkin bakalan gua bantu lu pak.' Pikir gua kasihan liat bapak itu sendiri tetap berpegang teguh pada pemikirannya melawan 3 orang di depan.

'Bapak ini berani beda'. Pikir gua. Hal ini yang ngebuat gua kadang berpikir mayoritas orang menjadi takut hanya karena pemikirannya berbeda dengan orang lain (apalagi kalo orang lainnya ini banyak). Manusia cenderung lebih memilih arus mainstream ketimbang berpegang teguh pada apa yang mereka yakini, apalagi kalau yang mereka yakini adalah hal yang jauh berbeda dari apa yang orang-orang biasa yakini. Dan gua pun belajar dari perjalanan gua dari kualanamu ke siantar (ditengah kesempitan) bahwa masih ada orang-orang aneh yang masih berani beda. Mereka berani menjadi diri sendiri dan mereka berani menyatakannya dengan lantang kepada dunia kalau mereka memiliki pemikiran yang berbeda. Lalu pertanyaan gua adalah "kalau bisa berbeda, mengapa harus sama?"


#AMMR

Bagaimana Kelanjutan Inggris Setelah Keluar dari Uni Eropa?

Perut gua kenyang banget. Ini pertama kalinya gua ngerasakan kebebasan makan setelah mengalami starving  di kosan yang ngebuat gua harus buka puasa tiap hari di masjid sebelah. hehe.
Setelah pulang ke rumah, gua masih melihat fenomena yang sama tiap malam, yaitu sinetron "tukang bubur naik haji". Emak gua fans banget sama ini sinetron. Dari mulai gua masih SMA sampek gua udah kuliah, emak gua selalu update buat nonton ini sinetron tiap malam. Sinetronnya udah lebih dari 1000 episode. Sampai sekarang gua masih bingung sama ini sinetron. Judulnya "tukang bubur naik haji" tapi ceritanya gak ada hubungannya dengan judulnya, bahkan "tukang buburnya" dikabarkan sudah meninggal dunia (gua tau ini akibat pengaruh negatif sinetronisasi di rumah gua). Terus pertanyaan gua adalah,  kalo "tukang buburnya" udah wafat, kenapa ini sinetron belom wafat-wafat juga?

Lupakan soal sinetron. Sekarang gua mau ngebahas mengenai isu yang lagi hangat-hangatnya dibicarakan di dunia hari ini (ini beneran hari ini banget). UK (Inggris) telah benar-benar keluar dari Uni Eropa (bagi yang belum tau alasan kenapa hal ini bisa terjadi, kalian bisa lihat di tulisan gua sebelumnya). Referendum yang diadakan tanggal 23 Juni 2016 kemaren telah membuahkan hasil bahwa masyarakat UK lebih memilih UK keluar dari Uni Eropa dan referendum tersebut berhasil dimenangkan oleh Kaum Brexit.  Lalu, bagaimana masa depan UK setelah ini? Apakah perekonomian UK akan lebih baik? Atau malah keluarnya UK dari Uni Eropa akan menjadi mimpi buruk bagi negara itu sendiri ?

Dari salah satu berita yang gua baca (tribunnews), berikut 8 hal terkait Brexit yang perlu kalian ketahui.

1. Hasil referendum. Setelah malam panjang penghitungan suara, hasil referendum pun keluar. 51,9% pemilih memilih meninggalkan Uni Eropa (Brexit), sementara 48,1% ingin tetap dalam Uni Eropa.

2. Pasar dunia 'berlumuran darah'. Saham London turun 8% dipicu ambruknya harga saham perbankan. Nilai tukar mata uang UK , Poundsterling terpuruk sekitar 10% menjadi $1,37 ini adalah level terendahnya dalam 31 tahun berakhir, atau sejak 1985.
Gejolak besar juga menghantam bursa dunia. Dow Futures turun 500 poin. Di Asia, Nikkei Jepang merosot 7,9% dan indeks utama Hang Seng Hong Kong turun 4,3%

3. Investor panik memburu safe heaven (aset yang aman). Harga emas terus melejit seiring langkah investor memburu safe heavens. Aset lain yang jadi incaran adalah AS Treasuries, Yen Jepang dan Franc Swiss.

4. Cameron mundur. Perdana Menteri UK David Cameron, yang berkampanye melawan Brexit, mengumumkan ia akan mengundurkan diri dan penggantinya akan menduduki kursi Perdana Menteri UK pada bulan Oktober mendatang.

5. Kejatuhan pasar keuangan. Bank Sentral UK, Bank of England (BoE) berada dalam tekanan berat untuk menjaga pasar keuangan dan perbankan tetap berjalan dengan baik. Dalam sebuah pernyataan, BoE mengatakan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memenuhi tanggung jawabnya menjamin stabilitas moneter dan keuangan. Pejabat dan regulator negara-negara lain di seluruh dunia juga siap menghadapi kejatuhan pasar keuangan.

6. Bagaiman hal ini bisa terjadi? David Cameron berjanji di hadapan pemilihnya pada tahun 2013 bahwa ia akan menggelar sebuah referendum untuk memutuskan apakah UK akan tetap menjadi bagian dari Uni Eropa atau tidak. Saat itu, kemungkinan UK keluar dari Uni Eropa (Brexit) tampaknya rendah. Namun belakangan ini, maraknya kampanye Brexit (yang berfokus pada imigrasi dan ekonomi) menjadi dasar melambungnya jumlah kaum Brexit yang menginginkan UK keluar dari Uni Eropa.

7. Dampak panjang. Ini tak akan usai hanya dalam 1 hari. Dampak kemenangan Brexit  dalam referendum baru dimulai dan hal ini dapat menjadi potensi yang  akan memukul tatanan politik Uni Eropa kedepannya.

8. Pertanyaan besar. Keputusan UK keluar dari Uni Eropa telah menghasilkan ketidakpastian bagi pasar keuangan dunia. Pada saat ini, investor memiliki banyak pertanyaan. Apakah UK dapat menegosiasikan kesepakatan perdagangan baru dengan Uni Eropa? Berapa lama ha itu bisa tercapai? Akankah bank-bank kelas dunia memindahkan operasi mereka dari London?

Sumber : Tribunnews/Kontan

Yang jelas keluarnya UK dari Uni Eropa saat ini memberikan pengaruh negatif terhadap perekonomian negara tersebut dan bahkan dunia (terutama dari sektor keuangan). Pertanyaan-pertanyaan besar pun mulai mencuat setelah kejadian ini. Apakah 48,1 % masyarakat UK (yang memilih UK agar tetap menjadi bagian dari Uni Eropa) akan berusaha meminta referendum ulang? Apakah mereka ingin keluar dari UK dan membuat negara baru yang bisa bergabung dengan Uni Eropa? Bagaimana nasib perpolitikan di UK selanjutnya? Bagaimana nasib perekonomian UK selanjutnya?


#AMMR

Sunday, June 19, 2016

Insiden Sholat Subuh "Telat Berjamaah"

Pengalaman unik terjadi dalam hidup gua subuh kemarin. Jadi ceritanya gini, gua seperti biasa sehabis sahur langsung bergegas pergi ke masjid buat sholat shubuh di masjid dekat kos gua. Waktu gua berangkat dari kos gua, tidak seperti biasanya adzan dari masjid dekat kos gua itu belum terdengar, namun masjid-masjid lain dari kejauhan sudah mengumandangkan adzan. Gua berpikir "Ah, mungkin bentar lagi adzan, agak telat mungkin ni masjid adzannya". 

Gua pun sampai di masjid itu dan duduk menunggu adzan dikumandangkan. Namun apa yang terjadi? Gua sudah menunggu sekitar 15 menit duduk terdiam namun masjid ini belum adzan-adzan juga! Pengunjung sudah ramai memenuhi masjid menunggu ketidakpastian dan keanehan ini. Sementara sekitar 13 menit yang lalu gua mendengar suara iqomah dari masjid lain sudah berkumandang. Mungkin sekarang jamaah masjid tersebut sudah selesai melaksanakan sholat.
Semua mata pun tertuju pada jam yang berada di depan, tepat diatas ruangan sholat imam. Gua pun menggerutu dalam hati "Jam sudah menunjukkan pukul 04:54 namun belum adzan juga?" 
Padahal semua orang mungkin sudah tau kalau waktu subuh wilayah Jakarta dan sekitarnya adalah pukul 04:39 berdasarkan jadwal imsak yg dibagikan).

Para jamaah pun mulai resah dan saling melirik kesana kemari. Mungkin semua pada bertanya pertanyaan yang sama yang ada di kepala gua "Apa yang mereka (muadzin) tunggu lagi? Kok belom adzan lagi ini masjid? Atau kok belom mulai lagi sholat subuhnya sementara masjid-masjid sebelah sudah selesai sholat?" Jamaah masjid pun mulai resah dan kemudian mulai bersuara "Sudah! mulai aja komatnya!" teriak salah seorang bapak-bapak kepada 2 pengurus di depan yang terlihat mulai tidak nyaman. Jamaah yang lain pun ikut-ikutan "Iyaa, mulai aja iqomahnya sekarang! Nunggu apalagi? Udah ramai nih jamaah nya!" Gua hanya diam memperhatikan. Suasana di dalam masjid gua rasakan seperti "demo" yang dilakukan para jamaah kepada pengurus masjid. 
"Tapi masjid ini belom adzan, kita adzan dulu yaa". Kira-kira seperti itulah reaksi si muadzin. Dan betul saja perkiraan gua, bukannya mengumandangkan iqomah, dia malah mengumandangkan adzan! Disitu pun gua mulai geleng-geleng dan berpikir "Yaelah, ini pengurus masjid pada kenapa sih? Gua udah nunggu hampir 20 menit dan baru adzan ini masjid?" Gua gak tau harus ketawak atau sedih ngelihat ini masjid (terutama pengurusnya).

Terdengarlah suara adzan masjid kami satu-satunya. Mungkin masjid-masjid yang lain sudah lama menyelesaikan sholat shubuh dan kami baru adzan! Bego banget gak? Itulah pengalaman sholat shubuh telat berjamaah di masjid yang pernah gua alami sekali seumur hidup!


#AMMR

Apakah Islam Benar-benar "Agama Teroris"?

Udah lama gua gak nulis karena kesibukan gua kuliah. Dan beberapa hari ini banyak kejadian yang terjadi di hidup gua, mulai dari hp hampir hilang di masjid pas gua lagi buka puasa, insiden telpon diputusin langsung hanya karena gua gak ngesave nomor dia, hingga kemarahan mengerikan salah satu dosen gua yang berakhir dengan keluarnya "ultimatum terakhir" buat kelas gua dari dosen gua tersebut.

Gua bakalan sedikit cerita tentang dosen gua ini. Namanya Pak Totong (ini beneran namanya Totong). Gua sebenarnya pengen nanyak ke bapak itu kenapa namanya Totong, tapi entah kenapa gua selalu lupa (atau lebih tepatnya gua takut!). Mungkin aneh juga kalo gua nanyak dan kejadian seperti ini "Kenapa nama bapak Totong?" Dan bapak itu menjawab "Emangnya kenapa wan? Ada yang salah? Saya memang dilahirkan sebagai Totong". "Gpp sih pak. Gak ada yang salah kok". Kemudian gua pura-pura melemparkan senyum dan pergi menjauh dari beliau. Perkataannya pun terngiang di kepala gua "Saya memang dilahirkan sebagai Totong, Saya memang dilahirkan sebagai Totong". Oke, cukup! Itu hanyalah imajinasi.

Gak tau kenapa setiap kelas beliau, gua merasa selalu menjadi target mangsa. "Wan, kerjain soal itu di papan tulis!" "Iwan, tumben kamu sarapan roti, gak nasi kayak biasa?" "Wawan, kamu orang Dili atau orang jawa?", dll. Nama gua pun berubah dari Riduan menjadi Iwan dan Wawan (jujur, gua sebenarnya gak kenal siapa itu Iwan ataupun Wawan)

Okay, back to the topic! Kali ini gua bakalan ngebahas hal yang sebenarnya haram untuk dibicarakan, yaitu tentang Islam dan Terorisme. Kejadian-kejadian bersejarah di dunia telah banyak berkontribusi mengembangkan paham "Islam is a terrorist religion!" atau "Muslims are terroists!" atau lebih dikenal sebagai Islamophobia.  Salah satunya adalah peristiwa 9/11 (baca : nine eleven) yang sangat berbekas bagi warga USA (terutama warga New York) dan menjadi awal mula paham islamophobia ini berkembang di dunia.

9/11 sendiri adalah peristiwa hancurnya Menara Kembar WTC (menara kembar tertinggi di dunia saat itu dimana kegiatan bisnis dunia banyak dilakukan disana dan merupakan salah satu kebanggaan warga New York)  di pusat kota New York akibat dihantam oleh pesawat yang telah dibajak sebelumnya. Sekitar 3000 orang tewas dan 6000 orang luka-luka dalam kejadian tersebut. Pelakunya tak lain adalah kelompok Al-Qaeda yang diketuai oleh Saddam Hussein.

Presiden USA pada masa itu langsung open mic (bukan buat stand up comedy ya, tapi buat pidato) menghimbau dan mengajak masyarakat untuk perang melawan aksi terorisme. Media cetak disana pun mulai gembar-gembor menggambarkan Islam sebagai agama yang mengajarakan kekerasan kepada pengikutnya, agama yang mengajarkan untuk membunuh orang kafir, agama yang ditegakkan dengan darah orang-orang yang dibunuh secara kejam dan steryotipe-steryotipe lain yang intinya menjelek-jelekkan Islam, ajarannya dan para pengikutnya.

Setelah  kejadian itu, setiap Muslim dari luar negeri yang masuk ke USA harus melewati pengecekan yang sangat ketat, Semua Muslim yang datang ke negara tersebut dicurigai sebagai teroris yang datang untuk menghancurkan Amerika lagi (terutama bagi wanita yang berhijab atau yang memiliki nama yang terlalu islami, seperti Muhammad, Ahmad, dll).

Terorisme pun mulai dikaitkan dengan Islam. Bukan hanya di kalangan negara-negara barat yang sekuler saja, tetapi pandangan ini juga merambat ke seluruh dunia, termasuk negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim sekalipun, seperti Indonesia. Salah satu contoh Indonesia menganggap Islam adalah "agama teroris" yaitu dengan memblokir situs-situs Islami yang katanya mengajarkan paham radikal beberapa waktu lalu. Gua pernah ngebaca salah satu situs yang diblokir tersebut dan mendapati situs tersebut bagus dan menurut gua tidak mengajarkan paham radikal. Tapi kenapa pemerintah memblokirnya dan menganggapnya telah mengajarkan paham radikal? Seakan-akan memperkuat pandangan bahwa ajaran Islam memang merupakan ajaran radikal. Hal ini juga lah yang membuat banyak orangtua curiga dan takut ketika anaknya tiba-tiba mendadak menjadi alim. Seakan-akan mengajarkan untuk tidak terlalu fanatik terhadap ajaran Islam.

Hingga saat ini masih terngiang di pikiran gua akan pertanyaan ini, "Apakah Islam benar-benar Agama Teroris?"


#AMMR





Saturday, June 11, 2016

Apakah Inggris Benar-benar Ingin Keluar dari Uni Eropa?

Ditengah hari yang membosankan menurut gua, gua mulai berpikir untuk mencari cara untuk killing myself. Tidur seharian, tugas masih numpuk seakan-akan mengatakan "hello asshole, you have to finish myself!" Jujur, gua paling gak suka sama dosen yang selalu datang telat, batalin kuliah sesuka hati dia, udah gitu ngasih tugas bejibun padahal belum pernah masuk setelah UTS ini. The lecturer seems to be f*cking asshole! 

Sorry buat kata-kata gua yang kasar, tapi emang gua lagi depresi akhir-akhir ini. Gua merasa ada yang kurang di dalam hidup gua. Apa karena gua terlalu memikirkan orang lain? Sehingga akhir-akhir ini gua mulai kurang bersyukur dan selalu menyalahkan diri gua sendiri? Gua gak tau. Mungkin karena gua terlalu banyak berpikir. Atau mungkin sisi introvert gua saat ini lebih mendominasi hidup gua? I dont know. Untuk memuaskan sisi introvert gua, makanya gua mulai menulis tulisan ini dan berharap membuat gua merasa lebih baik,

Gua mau ngebahas tentang isu yang akhir-akhir ini lagi ramai diperbincangkan masyarakat Eropa dan juga dunia mengenai referendum yang bakalan dilakukan pada tanggal 23 Juni 2016 ini (sekitar 2 minggu lagi) di UK. Gua yakin semua pada tau apa itu referendum (kayak referendum lepasnya Timor Leste dari Indonesia). Referendum ini bertujuan untuk menentukan apakah Inggris (UK) bakalan tetap menjadi bagian dari EU (European Union) atau tidak (dalam artian keluar dari Uni Eropa).

Sebelum membahas alasan kenapa referendum ini diadakan dan kenapa beberapa warga UK ingin negaranya keluar dari Uni Eropa, gua bakalan ngebahas apa itu Uni Eropa. Mungkin beberapa udah pada tau, tapi mungkin ada yang belom tau. Jadi, Uni Eropa itu seperti ASEAN (gua yakin semua pada tau apa itu ASEAN). Uni Eropa merupakan organisasi kawasan regional Eropa yang bertujuan untuk memberikan pengaruh yang positif terhadap perekonomian Eropa dan mengatasi adanya persaingan bisnis atau militer yang tidak sehat di benua tersebut yang menimbulkan potensi terjadinya perang (seperti perang dunia kedua). Uni Eropa saat ini terdiri dari 28 negara termasuk Inggris di dalamnya, apabila Inggris keluar, maka anggotanya tinggal 27 negara.


Keinginan Inggris untuk keluar ini menelurkan istilah "Brexit" atau British Exit yang marak digunakan media dan netizen di dunia maya. Lalu, apa alasan Inggris ingin keluar dari Uni Eropa? Apa keuntungan dan kerugian bagi Inggris apabila keluar dari Uni Eropa? Berikut ringkasannya gua buat menurut pandangan gua.

1) Keuntungan Inggris Keluar dari Uni Eropa

Masyarakat yang tergabung dalam kelompok Pro Brexit mengungkapkan Inggris bisa berdiri sendiri sebagai negara besar tanpa perlu menjadi bagian dari Uni Eropa yang semakin hari iklim organisasinya semakin mendekati United States of Europe (mirip USA) akibat kebijakannya berkaitan dengan "Even Closer Relationship" yang dipandang kelompok Pro Brexit ini sebagai hal yang tidak menguntungkan bagi eksistensi Inggris. Inggris juga tidak perlu harus mengeluarkan triliunan uang yang dibayarkan kepada Uni Eropa sebagai iuran tahunan anggota yang mana kelompok ini menganggap feedback (hasil) yang didapat tidak setimpal dengan uang yang dibayarkan sehingga membuat negara selalu melakukan pemborosan dan tidak efisien. Kelompok ini juga merujuk kepada negara-negara di Eropa yang "nyaman" untuk tidak menjadi bagian dari Uni Eropa, seperti Norwaygia dan Swiss. Kedua negara ini dianggap mampu berkembang dengan baik dalam hal perekonomian tanpa perlu menjadi bagian dari Uni Eropa.

UK sudah cukup besar dan mampu mengadakan perjanjian perdagangan dan hubungan internasional dengan negara-negara lain sebagai UK itu sendiri, tanpa perlu diwakili oleh Uni Eropa (yang merujuk kepada 28 negara anggota) seperti saat ini. Sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di Uni Eropa (tepat dibelakang Jerman) dan negara dengan penduduk terbanyak ketiga di Uni Eropa (setelah Jerman dan Perancis), UK memang memiliki bargaining yang kuat untuk bisa mandiri secara ekonomi tanpa harus menjadi bagian dari Uni Eropa mengingat posisinya yang benar-benar perkasa di benua biru tersebut. Maka dari itu, pihak Uni Eropa menawarkan priviledge (hak-hak istimewa) apabila UK tetap mau menjadi bagian dari Uni Eropa. Sebagai ringkasan, hak-hak istimewa tersebut meliputi hal-hal seperti membiarkan UK tetap memiliki mata uang Poundsterling-nya sendiri (mengingat semua negara Uni Eropa diwajibkan mengganti mata uangnya ke Euro), bebas mengurus kebijakan moneter dan fiskalnya sendiri, memberikan kebebasan dan tidak campur tangan terhadap kota London (kota terbesar di Eropa dan merupakan 1 dari 3 kota pusat finansial dunia bersama New York dan Tokyo), membatasi imigran yang masuk ke UK yang akhir-akhir ini semakin banyak jumlahnya, dll (bisa searching di Google untuk info lengkap priviledge-nya).

Jadi intinya menurut gua, orang-orang yang pro terhadap Brexit ini umumnya berjiwa nasionalis. Mereka ingin eksistensi Inggris lebih diperhatikan ketimbang harus menjadi "satu" dari 28 negara yang menyatakan dirinya satu kesatuan sebagai Negara Uni Eropa. Maka umumnya, yang menjadi kelompok yang pro terhadap keluarnya UK dari Uni Eropa adalah para politisi senior.

2) Kerugian Inggris Keluar dari Uni Eropa

Nah, setelah ngebahas keuntungan yang didapat oleh UK apabila keluar dari Uni Eropa, sekarang gua akan ngebahas kerugian apa saja yang bakalan ditanggung oleh UK ketika keluar dari Uni Eropa. Kerugian pertama menurut gua tentulah keuntungan ekonomi. Setelah gua belajar mikro dan makro ekonomi, gua berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi yang kuat (diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi negara-negara Uni Eropa) yang dialami oleh UK tidak lepas dari perannya sebagai bagian dari Uni Eropa. Bebasnya barang, jasa dan pekerja yang keluar masuk UK akibat kawasan perdagangan bebas Uni Eropa membuat negara ini mampu menciptakan peluang-peluang baru yang tentunya bakalan meningkatkan perekonomian UK itu sendiri. Itulah alasan kenapa Perdana Menteri UK saat ini ingin UK tetap menjadi bagian dari Uni Eropa dan bergabung dalam kelompok "Stronger Britain in EU" (kelompok yang berpendapat bahwa UK akan lebih kuat di dalam Uni Eropa) yang juga didukung oleh Presiden USA (Barrack Obama), Jerman dan Perancis.

Kerugian berikutnya yang bakalan dialami UK adalah tercemarnya image baik negaranya di hadapan negara-negara Uni Eropa ataupun dunia karena telah berlaku egois (yaa walaupun gak terlalu penting sih menurut gua). Warga UK juga bakalan meninggalkan peluang-peluang yang disediakan oleh Uni Eropa, seperti beasiswa kuliah di negara-negara Eropa, akses yang cepat untuk bisa travelling ke negara-negara Uni Eropa, dll (gua juga sudah menyebutkan privilegde yang bakalan didapatkan UK kalau tetap bergabung dengan Uni Eropa diatas), yang menurut gua sangat disayangkan untuk ditinggalkan.

Yang pasti, UK bakalan mengalami kerugian dalam banyak hal yang berhubungan dengan perekonomian negaranya. Gua mungkin berspekulasi kalau perekonomian UK bakalan lebih buruk apabila keluar dari Uni Eropa, tapi ekonomi adalah hal yang tidak pasti. Mungkin saja perekonomian UK bisa lebih baik setelah keluar dari Uni Eropa. Who knows?

----------------------------------------------------------><-------------------------------------------------------------

Gua pribadi ingin UK tetap menjadi bagian dari Uni Eropa melihat keuntungan yang didapat jauh lebih besar dibandingkan keuntungan keluar dari EU. So, that's the point.
Selebihnya gua perhatikan orang-orang mulai antusias menyambut Euro 2016 yang malam ini gua lihat udah ada acara nonton bareng Albania vs Turkey (kalo gak salah) di salah satu mall di daerah gua, Bintaro. Walaupun gua gak terlalu fanatik sama bola, kalo nonton sekali-kali boleh lah, tapi gua nunggu finalnya aja lah. hehe. Okay, that's it, see ya guys!


#AMMR

Thursday, June 9, 2016

Why Does China Government "Discourage" Fasting during Ramadan in Majority-Muslim Xinjiang Province?

Habis buka puasa enaknya nulis ne. Mumpung perut lagi kenyang sehingga pikiran cerah kembali karena abis puasa seharian. Beberapa hari ini gua sibuk ngurusin tugas kuliah gua dan belajar buat kuis AKM 2 (tipe anak rajin). Dan tadi siang (beneran siang hari ini), kuis AKM 2 nya diadakan ditengah lapar, haus, ngantuk dan pusing yang melanda gua. Tapi Alhamdulillah gua bisa ngerjainnya dengan mulus karena gua sudah belajar dan tetap stay strong sebab puasa bukanlah alasan untuk tidak belajar (tolong beri tepuk tangan ke gua.. hehe).

Kembali ke laptop, gua sebenarnya agak kesal dengan topik kali ini. Kemaren abis buka puasa, gua membaca berita online kalau pemerintah negara RRC  melarang orang muslim di Provinsi Xinjiang, yang merupakan provinsi paling ujung barat laut China dengan mayoritas penduduk muslim (sekitar 10 juta orang muslim), untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan tahun ini. Pemerintah China menghimbau kafe-kafe, restoran-restoran dan kedai-kedai makan untuk tetap buka seperti biasa dalam bulan Ramadan tahun ini (walaupun tahun-tahun sebelumnya juga terjadi pelarangan yang sama).

Langsung saja gua mulai emosi ngelihat berita ini. Namun karena gua tidak terlalu percaya dengan apa yang media sampaikan, gua pun mulai searching info-info tentang pelarangan itu melalui google dan forum quora. Rasionalitas gua mengatakan bahwa bagaimana bisa di tempat mayoritas muslim tinggal (provinsi xinjiang), mereka (pemerintah China) melarang orang-orang mayoritas ini untuk berpuasa?  Kalau di Indonesia mungkin gua ibaratkan seperti pemerintah Indonesia melarang orang-orang Bali melaksanakan ritual ibadah agama Hindu mereka di kampung halaman mereka sendiri (Provinsi Bali), kan gak logis ya? dan hal itu pastinya gak akan pernah terjadi di Indonesia.

Dari hasil searching-searching dan buka-buka forum online, gua menemukan jawaban dari seorang suku Han China (orang China mayoritas) mengatakan kalau pemerintah bukannya melarang (atau in English 'ban') tetapi lebih ke suku kata men-discourage (gua gak tau apa arti dari kata ini, cari aja di kamus sendiri) agar tidak berpuasa, dan kata dia lagi, peraturan ini dikhususkan hanya untuk pelajar, guru dan PNS. Hal ini dilakukan karena pemerintah khawatir para pelajar dan guru tidak bisa menjalankan aktivitas belajar-mengajar dengan baik dan optimal apabila mereka berpuasa mengingat sekolah dimulai dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore di tengah musim panas tahun ini. Dan PNS di-discourage karena orang yang menjadi PNS di China bakalan masuk menjadi anggota partai komunis China (partai pemerintah China) dan pihak partai mensyaratkan kepada setiap anggota untuk tidak menampakkan ritual agamanya atau mempengaruhi orang lain dengan agamanya. Dengan kata lain, mereka disyaratkan untuk menjadi atheis berdasarkan peraturan partai. Sekali masuk partai komunis, para anggota dituntut untuk menjadi seorang atheis. Hal itulah mengapa pemerintah men-discourage kelompok-kelompok tersebut untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan walaupun dia seorang muslim.

Gua ngebaca dengan seksama dan gua menemukan hal baru, terutama kejanggalan-kejanggalan yang ada di negara China menurut gua. Kejanggalan-kejanggalan itu gua rangkum dalam beberapa poin sebagai berikut.

1) Xinjiang yang Katanya Merupakan Provinsi Special 

Xinjiang adalah provinsi spesial di China (mungkin kayak Aceh di Indonesia). Penduduk asli Xinjiang Province  adalah suku Uighur. Suku Uighur merupakan kelompok suku yang menganut agama Islam, jadi sudah tentu orang Uighur umumnya merupakan orang Islam.Wajah mereka berbeda dari orang China mayoritas (atau suku Han). Mereka lebih terlihat seperti orang Asia Tengah atau Timur Tengah.

Poin yang mau gua tekankan adalah kalau memang provinsi mereka sudah dinyatakan Provinsi Spesial dengan penduduk Muslim mayoritas di dalamnya, kenapa pemerintah China tetap campur tangan dalam setiap kegiatan mereka, hingga pelaksanaan ibadah agama pun juga diatur oleh pemerintah (gua membaca curhatan dari seorang muslim Uighur di suatu forum online)? Kenapa mereka tidak diberi kebebasan beragama (freedom of Believing)

Gua tidak setuju dengan alasan pemerintah yang mengatakan murid dan guru tidak bisa optimal dalam kegiatan belajar-mengajar ketika berpuasa di bulan Ramadan. Semua muslim di penjuru dunia berpuasa di bulan Ramadan! Mereka melakuakannya! Apakah muslim-muslim ini berhenti belajar atau bekerja ketika meraka berpuasa? Absolutely NOT! Seperti contohnya gua sendiri yang kuliah sampai sore dibarengi dengan kuis namun tidak ada hambatan dan gua masih bisa mengikuti kelas dan mengerjakan kuis dengan optimal, begitupun teman-teman kelas gua yang lain dan semua muslim di penjuru dunia yang juga belajar, kuliah, atau bekerja saat mereka berpuasa! 

Dan melihat dikekangnya hak minoritas untuk beragama di negara atheis ini, gua setuju dan mendukung upaya pemerdekaan Xinjiang (terutama bagi warga muslim Uighur) untuk menjadi negara merdeka yang berdaulat seutuhnya dengan kebebasan beragama tanpa pengawasan ketat dari pemerintahan atheis tersebut!

2) Human Rights Violence Happens A lot in China

Dengan negara komunis seperti ini, gua yakin telah terjadi berbagai macam kejahatan HAM di negara ini. Pemerintah bertindak sewenang-wenang dan menindas sesuka hati, terutama terhadap suku-suku minoritas di China. Makanya gua masih bersyukur Indonesia memiliki demokrasi, hak asasi manusia dan freedom of speech and believing.

3) Pemerintahan Atheis gak Harus Menurunkan Pemikirannya ke Masyarakat

Salah satu hal yang gua gak suka. Walaupun katanya mereka membebaskan orang-orang untuk beragama, tetapi tetap saja kebebasan itu hanya omong kosong!

4) Yang Terakhir, Kemana Para Akademisi? Kemana Para Mahasiswa? 

Menurut gua mereka sudah dicuci otak dan sama tertekannya dengan yang lain, sehingga tidak berani demo berusaha menggulingkan pemerintahan (contoh kasus : peristiwa Tiannamen).

Sampai disini dulu tulisan gua mengenai "larangan" menjalankan ibadah puasa Ramadan di China. Gua kesal dan hanya dapat berdoa untuk saudara gua sesama muslim disana semoga mereka selalu diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menjalani hidup yang kejam ini.

#AMMR